Puisi Sajak Putih - Chairil Anwar. TRIBUNJATENG.COM - Berikut ini puisi Sajak Putih Chairil Anwar: SAJAK PUTIH. Bersandar pada tari warna pelangi. Kau depanku bertudung sutra senja. Di hitam matamu kembang mawar dan melati. Harum rambutmu mengalun bergelut senda. Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba. Meriak muka air kolam jiwa. Nada di dalam puisi ā€˜Kesabaran’ karya Chairil Anwar Penulis berpendapat bahwa puisi tersebut bernada lugas, sebab penyair begitu lugas dalam mengemukakan bagaimana pengalamannya dalam bersabar. Puisi yang berjudul ā€˜Kesabaran’ mencerminkan bagaimana kelugasan penyair dalam mengemukakan pengalamannya, tidak bersikap menggurui. Hal ini Luka dan sanggup kubawa berlari. Berlari. Hingga hilang pedih peri. Dan saya akan lebih tidak peduli. Aku mau hidup seribu tahun lagi. (Karya Chairil Anwar). Objek yang dibicarakan dalam puisi tersebut ialah . Harapan si Aku meraih impian yang diinginkan dan Keinginan si Aku dalam hidup seribu tahun lagi. Amanat yang terkandung di dalam puisi ā€œAkuā€ karya Chairil Anwar yaitu setiap manusia harus mempunyai sikap gigih dan kuat dalam menghadapi masalah atau rintangan dalam kehidupannya, manusia harus berani menerima atau mampu mengakui keburukanya bukan hanya sisi kelebihannya saja yang ditonjolkan, manusia harus mempunyai semangat juang untuk maju dalam menciptakan karya-karya yang hebat agar Selain itu, karya-karya monumental Chairil seperti puisi Aku atau Binatang Jalang dan Antara Karawang Bekasi juga sering dijadikan bahan materi lomba setiap peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Kelegendarisan Chairil Anwar tersebut juga mendapatkan apresiasi dari para seniman yang bergelut di bidang yang lain. Chairil Anwar dikenal dengan julukan ā€˜Si Binatang Jalang’ yang dikutip dari karyanya berjudul ā€œAkuā€. Semasa hidupnya, Chairil menulis banyak puisi dalam berbagai tema, mulai dari tentang kehidupan, percintaan, hingga perjuangan kemerdekaan. Baca juga: Ini Sejarah Hari Puisi Nasional Setiap 28 April serta Profil Legenda Chairil Anwar dan wBqHwKt.

amanat puisi aku karya chairil anwar